Arsip

Tugas 2 sistem operasi tersebar

1). Komunikasi dalam operasi tersebar
Komunikasi termasuk pada manfaat system operasi tersebar,karena Sistem operasi tersebar berjalan dalam jaringan dan biasanya melayani koneksi jaringan. Sistem ini umumnya digunakan user untuk proses networking. User dapat saling bertukar data, atau saling berkomunikasi antar titik baik secara LAN maupun WAN.

2). Protokol

Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam
sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data pada kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik.

a).Fungsi Protokol

Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan sisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar. Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan berikut:
•Fragmentasi dan reassembly
Fungsi dari fragmentasi dan reasembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket informasi yang lengkap.
•Encaptulation
Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
•Connection control
Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan (connection) komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalam membangun hubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.

•Flow control
Berfungsi sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim ke sisi penerima.
•Error control
Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
•Transmission service
Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.

3). RPC (Remote Procedure Call)

sebuah metode yang memungkinkan kita untuk mengakses sebuah prosedur yang berada di komputer lain. Untuk dapat melakukan ini sebuah server harus menyediakan layanan remote procedure. Pendekatan yang dilakukan adalah sebuah server membuka socket, lalu menunggu client yang meminta prosedur yang disediakan oleh server. Bila client tidak tahu harus menghubungi port yang mana, client bisa me- request kepada sebuah matchmaker pada sebuah RPC port yang tetap. Matchmaker akan memberikan port apa yang digunakan oleh prosedur yang diminta client.
RPC masih menggunakan cara primitif dalam pemrograman, yaitu menggunakan paradigma procedural programming. Hal itu membuat kita sulit ketika menyediakan banyak remote procedure. RPC menggunakan socket untuk berkomunikasi dengan proses lainnya. Pada sistem seperti SUN, RPC secara default sudah ter- install ke dalam sistemnya, biasanya RPC ini digunakan untuk administrasi sistem. Sehingga seorang administrator jaringan dapat mengakses sistemnya dan mengelola sistemnya dari mana saja, selama sistemnya terhubung ke jaringan.
RPC mengabstraksi interface komunikasi ke level pemanggilan procedure. Programmer tidak akan menangani socket secara langsung, dan seolah-olah memanggil prosedur lokal, padahal argumen dari prosedur local tersebut dipaketkan dan dikirimkan ke tujuan jarak jauh. Tapi RPC tidak bisa langsung dipakai dalam sistem objek terdistribusi. Dalam sistem objek terdistribusi, diperlukan komunikasi antara objek objek yang ada di level program, yang berada dibanyak tempat.

Cara Kerja RPC :

Tiap prosedur yang dipanggil dalam RPC, maka proses ini harus berkoneksi dengan server remote dengan mengirimkan semua parameter yang dibutuhkan, menunggu balasan dari server dan melakukan proses kemudian selesai. Proses di atas disebut juga dengan stub pada sisi klien. Sedangkan Stub pada sisi server adalah proses menunggu tiap message yang berisi permintaan mengenai prosedur tertentu.

4.Object Interface

CORBA (Common Object Request Broker Architecture) adalah suatu standard untuk sistem objek oriented terdistribusi yang dikembangkan oleh OMG. corba memungkinkan kita menggunakan aplikasi tanpa adanya batasan platform, teknologi jaringan, bahasa pemrograman, maupun letak objek pemberi service yang dituju. corba sebagai system yang terdistribusi, memiliki potensi yang besar untuk ditembus dari berbagai sisi. Karena itu diperlukan suatu sistem pengamanan yang memadai pada corba. Makalah ini akan membahas mengenai Arsitekut CORBA dan system kemanan pada corba.

Arsitekur CORBA

Corba (Common Object Request Broker Architecture) merupakan suatu spesifikasi yang dikembangkan oleh OMG (Object Management Group), sebuah konsorsium yang terdiri lebih dari 800 perusahaan. Tujuan corba adalah untuk pengembangan pemrograman objek terdistribusi. bcorba bukanlah bahasa pemrograman, tapi merupakan spesifikasi untuk
mengembangkan objek-objek terdistribusi.Beberapa software yang mengimplementasikan corba misalnya ORBIX (olehIONA Technologies), VisiBroker (oleh Insprise), dan JavaIDL (oleh JavaSoft). corba memiliki arsitektur yang berbasiskan model objek. Model ini diturunkan
dari abstrak Core Object Model yang didefiniskan OMG di dalam OMA (Object Management Architecture). Model ini merupakan gambaran abstrak yang tidak dapat diimplementasikan tanpa menggunakan teknologi tertentu. Dengan model tersebut, suatu aplikasi dibangun dengan standard yang telah ditentukan. Sistem corba terdiri dari objek-objek yang mengisolasi suatu client dari suatu server dengan menggunakan interface enkapsulasi yang didefinisikan secara ketat. Objekobjek corba dapat berjalan di atas berbagai platform, dapat terletak dimana saja dalam suatu network, dan dapat dikodekan dengan bahasa pemrograman apapun asal memiliki
IDL mapping. Object Management Architecture (OMA) mendefinisikan berbagai fasilitas highlevel yang diperlukan untuk komputasi berorientasi objek. Bagian utama dari OMA
adalah Object Request Broker (ORB). ORB merupakan suatu mekanime yang memberikan transparansi lokasi, komunikasi, dan aktivasi. Suatu objek. ORB adalah semacam software bus untuk objek-objek dalam corba. Berdasarkan OMA, spesifikasi
corba harus dipatuhi oleh ORB.

Corba disusun oleh komponen-komponen utama :

1. ORB (Object Request Broker)
2. IDL (Interface Definition Language)
3. DII (Dynamic Invocation Interface)
4. IR (Interface Repositories)
5. OA (Object Adapter)

TUGAS SOT TENTANG DBMS

PENGERTIAN DBMS
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diaorganisasikan sesuai struktur tertentu dan disimpan dengan baik. Untuk mendapatkan informasi yang berguna dari kumpulan data maka diperlukan suatu perangkat lunak (software) untuk memanipulasi data sehingga mendapatkan informasi yang berguna. Database Manajement System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan.
DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data. Untuk merinteraksi dengan DBMS (basis data) menggunakan bahasa basis data yang telah ditentukan oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data biasanya terdiri atas perintah-perintah yang di formulasikan sehingga perintah tersebut akan diproses olah DBMS. Perintah-perintah biasanya ditentukan oleh user. Ada 2 bahasa basis data:
1. Data Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk menggambarkan desain basis data secara keseluruhan. DDL digunakan untuk membuat tabel baru, menuat indeks, ataupun mengubah tabel. Hasil kompilasi DDL disimpan di kamus data.
2. Data Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk melakukan menipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data seperti penambahan data baru ke dalam basis data, menghapus data dari suatu basis data dan pengubahan data di suatu basis data.
Dalam pembuatan DBMS diperlukan beberapa komponen fungsional penyusunnya sebagai berikut:
1. DML Precompiler : mengkonversi pernyataan-pernyataan DML yang dimasukkan di dalam program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur normal di dalam bahasa induknya. Procompiler harus berinteraksi dengan query processor untuk membuat kode-kode yang diperlukan.
2. Query Processor : menterjemahkan pernyataan-pernyataan bahasa query ke dalam instruksi-instruksi low-level yang dimengerti oleh database manager.
3. DDL Compiler : mengkonversi pernyataan DDL ke dalam sekumpulan table yang mengandung metadata atau “data mengenai data”
4. Database Manager : menyediakan interface antara data low-level yang disimpan didalam basisdata dengan program-program aplikasi dan queries yang dikirimkan ke system.
Salah satu tujuan dari DBMS adalah memberikan tampilan kepada pengguna dalam hal menyampaikan data. Untuk itu dalam DBMS terdapat Level Abstraksi Data. Level ini berguna untuk menyembunyikan detail atau kompleksitasnya basis data seperti bagaimana data disempan dan diolah. Sehingga pengguna hanya melihat tampilan yag dibutuhkan oleh pengguna.
1.Level fisik
Level fisik merupakan level yang paling bawah. Pada level ini memperlihatkan bagaimana sesungguhnya data disimpan.
2. Level Konseptual
Level ini menggambarkan bagaimana sebenarnya basis dta disimpan dan berhubungan dengan data lainnya
3. Level View
Level abstaraksi ini hanya menunjukkan sebagian dari basis data. Pada umumnya pengguna tidak melibatkan secara langsung sehingga pengguna hanya melihat data sesuai dengan yang dibutuhkan
KEBANGKITAN ERA DATABASE
Pada era sebelum dipergunalkannya database, terdapat kendala pada medium penyimpanan, dimana record pada pita magnetik harus diproses secara berurutan. Oleh karenanya dicari jalan keluar dengan cara mengarah ke organisasi logis (logical organization) yaitu mengintegrasikan data dari beberapa lokasi fisik yang berbeda dan merupakan cara pengguna melihat data. Selanjutnya berbagai cara dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan menggunakan integrasi logis, yaitu menggunakan inverted files dan linked list.
Inverted file adalah suatu file yang disimpan dalam suatu urutan tertentu dan dirancang untuk memecahkan masalah yang berupa permintaan manajer atas suatu laporan yang hanya mendaftarkan record-record tertentu dari file.
Linked list adalah suatu field yang berisi link atau pointer. File yang berisi link field disebut linked list dan berfungsi menghindari penggunaan indeks untuk mendapatkan akses yang lebih cepat.
Inverted file dan linked list memberikan suatu cara untuk mengintegrasikan secara logis record-record yang tersebar secara fisik dalam satu file
Integrasi logis antara beberapa file. Suatu modifikasi bahasa pemrograman COBOL dengan menggunakan link untuk saling menghubungkan record-record dalam satu file dengan record-record yang berhubungan secara logis di file-file lain. Sistem ini disebut IDS (integrated data store) dan merupakan langkah awal menuju satu database terintegrasi dari beberapa file.

KONSEP DATABASE
Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Integrasi lagis dari record-record dalam banyak file ini disebut konsep database yang bertujuan untuk meminimumkan pengulangan data (duplikasi data artinya data yang sama disimpan dalam beberapa file) dan mencapai independensi data (kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data).
Independensi data diperoleh dengan menempatkan spesifikasi data dalam tabel data dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
Hirarkhi data dalam konsep system database yaitu Database, File, Record, dan Elemen Data.

STRUKTUR DATABASE
Integrasi logis file dapat diperoleh dengan hubungan eksplisit dan hubungan implisit.
Hubungan eksplisit , antara record dari beberapa fille dengan menyusun record-record tersebut dalam suatu hirarkhis, yang disebut struktur hirarkhis, dimana setiap catan pada suatu tingkat dapat dihubungkan ke berbagai record setingkat lebih rendah.
Meskipun struktur hirarkhis mempunyai kemampuan luar biasa dalam mengatasi kendala-kendala fisik, namun penggunaan hubungan eksplisit tersebut masih mempunyai kelemahan
Hubungan implisit, hubungan antar record yang tidak harus dinyatakan secara eksplisit, link field khusus tidak perlu disertakan dalam record. Pendekatan ini disebut dengan struktur relasional dan menggunakan hubungan implisit, yaitu hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung dari record data yang telah ada. Keuntungan dari steruktur relasional bagi CBIS (computer based information system, sistem informasi berbasis kamputer) adalah fleksibilitas yang ditawarkannya dalam rancangan dan penggunaan database. Pengguna dan spesialis informasi dibebaskan dari keharusan mengidentifikasi semua informasi yang diperlukan sebelum menciptakan database.

PERANGKAT LUNAK DATABASE
Perangkat lunak yang mengatur dan memelihara integrasi logis antar file, baik eksplisit maupun implisit disebut DBMS (database management system). DBMS berbasis komputer mikro pertama yang sangat terkenal adalah dBASE II, III dan IV . selanjutnya pengembangan DBMS berfokus pada pasar komputer mikro dan telah menerapkan struktur relasional. Microsoft Access adalah suatu contoh sistem manajemen database relasional untuk komputer mikro.

MENCIPTAKAN DATABASE
Proses menciptakan database mencakup tiga tahap, yaitu menentukan kebutuhan data, menjelaskan data, dan memasukkan data ke dalam database.

A. Menentukan kebutuhan data.
Mendefenisikan kebutuhan data adalah langkah kunci dalam CBIS. Ada dua pendekatan dalam tahap ini yaitu pendekatan berorientasi proses dengan cara mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan yaitu mendefinisikan masalah, menetapkan data untuk diproses sebagai informasi kemudian mendefinisikan informasi yang diperlukan selanjutnya memproses dan mengolah informasi, dan proses terakhir adalah mengambil keputusan dalam pemecahan masalah. Yang kedua adalah pendekatan model perusahaan. Pendekatan ini untuk mengatasi kelemahan pendekatan yang pertama (sukar mengaitkan data suatu sistem ke data sistem lain). Oleh karenanya diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan data perusahaan dan kemudian menyimpan data tersebut dalam database.
B. Menjelaskan data.
Setelah elemen-elemen data yang diperlukan ditentukan, maka elemen data tersebut dijelaskan dalam bentuk kamus data (data dictionary). Kamus data adalah suatu ensiklopedi dari informasi yang berkenaan dengan data organisasi/perusahaan, dan penjelasan ini dikomunikasikan kepada komputer melalui data description language – DDL, yang menghasilkan skema. Subskema mencerminkan kebutuhan para pemakai individual.
C. Memasukkan data.
Setelah skema dan subskema diciptakan data dapat dimasukkan kedalam database. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan data langsung ke dalam DBMS, membaca data dari pita atau piringan atau menscan data secara optis. Data siap untuk digunakan setelah berada dalam database.

MENGGUNAKAN DATABASE
Pemakai database dapat berupa orang atau program aplikasi. Orang biasanya menggunakan database dari terminal dan mengambil data dan informasi dengan menggunakan query language. Query adalah permintaan informasi dari database, dan query language adalah bahasa khusus yang user friendly yang memungkinkan komputer menjawab query.
Tujuh langkah dalam DBMS :
• Data Manipulation Language (DML) menentukan DBMS data apa yang diperlukan.
• DBMS memeriksa skema dan subskema untuk menguji bahwa data ada dalam database.
• DBMS meneruskan permintaan data ke sistem operasi.
• DBMS mengambil data dan memasukkannya ke dalam area penyimpanan buffer khusus dalam penyimpanan primer.
• Data tersebut ditransfer ke dalam area input program aplikasi.
• DBMS mengembalikan pengendalian ke program aplikasi.
• Program aplikasi menggunakan data.

SUATU MODEL DBMS
Model yang menunjukkan elemen-elemen utama DBMS adalah :
A. Data Description Language Prosessor, mengubah kamus data menjadi skema database. Ini merupakan DDL yang telah dijelaskan sebelumnya. semua DBMS memiliki DDL.
B. Performance Statistics Processor, memelihara statistik yang mengidentifikasi data apa yang sedang digunakan, siapa yang menggunakan dan seterusnya. Statistik ini digunakan dalam mengelola database. DBMS berbasis komputer mikro biasanya tidak menyertakan elemen ini.
C. Modul Backup/ Recovery, secara periodik dibuat suatu backup dari database. Apabila terjadi kerusakan database, maka backup database merekonstruksi database tersebut . modul backup/recovery menyelesaikan rekonstruksi tersebut.
D. Manajer Database, adalah elemen paling penting karena menangani permintaan data para pemakai. Query language dan DML adalah bagian dari manajer database. Manajer database juga menghasilkan statistik kinerja yang diproses oleh performance statistics processor dan semua DBMS menyertakan elemen ini.

PENGELOLA DATABASE
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas database disebut pengelola database (DataBase Administrator, DBA ). DBA mempunyai tugas utama, yaitu perencanaan, penerapan, operasi dan keamanan.

A. Perencanaan database mencakup sama dengan para manajer untuk mendefinisikan skema dan subskema. DBA berperan penting dalam memilih DBMS.
B. Penerapan database terdiri dari menciptakan database yang sesuai dengan spesifikasi DBMS yang dipilih serta menetapkan dan menegakkan kebijakan dan prosedur penggunaan database.
C. Operasi database mencakup menawarkan program pendidikan kepada pemakai database dan menyediakan bantuan saat diperlukan.
D. Keamanan database meliputi pemantauan kegiatan database dengan menggunakan statistik yang disediakan DBMS. Selain itu, DBA memastikan bahwa database tetap aman.

PENEMUAN PENGETAHUAN DALAM DATABASE
Knowledge Discovery in Database ( KDD ) adalah istilah yang menjelaskan semua kegiatan pada data yang tersimpan dalam database yang mencakup :
• Data Warehousing, adalah perkembangan dari konsep database yang menyediakan sumberdaya data yang lebih baik bagi para pemakai dan memungkinkan pemakai untuk memanipulasi dan menggunakan data tersebut secara intuitif.
• Data Warhouse ini umumnya dilakukan di mainframe.
• Data Mart, adalah database yang berisi data yang menjelaskan satu segmenoperasi perusahaan, misalnya data mart pemasaran, data mart sumberdaya manusia dsb.
• Data Mining, adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui oleh pemakai. Data mining membantu pemakai dengan mengungkapkan berbagai hubungan dan menyajikannya dengan yang dapat dimengerti sehingga dapat menjadi dasar pengembilan keputusan.

KDD dan konsep integral data warehousing dan data mining menggambarkan suatu cara yang inovativ dengan memanfaatkan komputer untuk menyediakan data yang secara normal tidak diidentifikasi oleh para pemakai sebagai solusi untuk pemecahan masalah. Ada tujuh langkah dalam KDD :
Mendifinisikan data dan tugas.
• Mendapatkan data
• Membersihkan data.
• Mengembangkan hipotetis dan model pencarian.
• Menggali data, mencari pola2 baru dan pengetahuan baru.
• Menguji dan memastikan seberapa jauh data yang dipilih dapat digunakan.
• Menafsirkan dan menggunakan dalam menafsirkan data dan membuat keputusan dalam pemecahan masalah.

MENEMPATKAN DATABASE DAN DBMS DALAM PERSPEKTIF.
DBMS memungkinkan untuk menciptakan database dalam penyimpanan akses langsung komputer memelihara isinya dan menyediakan isi tersebut bagi pemakai tanpa pemrograman khusus yang mahal.
Keuntungan DBMS :
• Mengurangi pengulangan data.
• Mencapai independensi data.
• Mengintegrasikan data dari beberapa file.
• Mengambil data dan informasi secara cepat.
• Meningkatkan keamanan.

Kerugian DBMS :
• Memperoleh perangkat lunak yang mahal.
• Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.
• Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA.

Database terkomputerisasi maupun DBMS bukanlah prasyarat mutlak untuk pemecahan masalah. Namun mereka memberikan dasar-dasar
penggunaan komputer sebagai suatu sistem informasi bagi para spesialis informasi dan pemakai.
Komponen Utama DBMS

tugas kuliah sistem informasi

1. Sistem Informasi
2. Kekuatan
3. Keunggulan

1. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan yang saling berhubungan, digunakan untuk mengumpulkan (collect or retrieve), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian organisasi. (Surendro, 2012).

1.1 Komponen Sistem Informasi
Dalam sebuah sistem informasi terdapat komponen-komponen yang berfungsi sebagai pendukung, komponen-komponen tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 1999):
1. Manusia, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem infomasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi. Seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya.
2. Perangkat Keras (Hardware), mencakup berbagai paeranti fisik seperti komputer dan printer.
3. Perangkat Lunak (Software) atau program, merupakan kumpulan perintah/ instruksi/ fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu, yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
4. Basis data (Database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
5. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. Seperti dokumentasi prosedur/ proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi) dan teknis.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2. Kekuatan Kompetitif (Competitive Forces)
Analisis lima kekuatan forter adalah suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh Michael Forter dari Universitas Harvard.
Ada lima kekuaatan yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu indistri, yaitu:
1. Ancaman produk pengganti.
2. Ancaman pesaing.
3. Ancaman pendatang baru.
4. Daya tawar pemasok, serta
5. Daya tawar konsumen.
Analisis ini biasa dilakukan dengan kombinasi analisis SWOT. Adapun strategi umum yang dikembangkan oleh Michael Forter dari Universitas Harvard, yaitu:
1. Cost Leadership (Unggul dalam biaya).
2. Differentiation (Beda dengan yang lain).
3. Focus (Fokus pada produk/jasa tertentu).

3. Keunggulan
Diambil dari buku NEXT GENERATION pada sebelum tahun 1980 komputer dimanfaatkan untuk beraktifitas, sedangkan pada sesudah tahun 1980 komputer digunakan sebagai gaya hidup manusia.